Selasa, 29 Juni 2010

Mutualisme Sekolah dengan Ikatan Alumni By : Gresika Bunga Sylvana

Salah satu yang istilah yang sekarang marak dalam dunia persekolahan adalah stakeholder—pemangku pendidikan yakni pihak-pihak yang baik langsung maupun tidak terkait dengan proses pendidikan. Salah satu pemangku pendidikan yang di beberapa sekolah sedang mulai digarap dengan serius adalah ikatan alumni.


Untuk sejumlah sekolah, khususnya perguruan tinggi, ikatan alumni bukanlah sesuatu yang baru. Keberadaannya telah mewarnai dan menorehkan jejak dalam penyelenggaraan sekolah. Bagi sekolah-sekolah tersebut, ikatan alumni menjadi bagian organik dalam pengelolaan pendidikan dan memperoleh perhatian yang serius. Sejauh mana kepentingan pembentukan ikatan alumni dan mengapa sekolah perlu memfasilitasi alumninya, berikut ini beberapa alasannya.

Pertama, alumni sebagai jejak sejarah. Kita sepakat sekolah memberikan kontribusi dalam pembentukan cara pandang, cara hidup, dan karakter peserta didik. Cara hidup inilah yang lantas dianut para alumni ketika terjun ke masyarakat. Dalam kurun waktu enam tahun di sekolah dasar, serta tiga tahun di SMP ataupun SMA, nilai-nilai yang dianut suatu sekolah terpolakan dalam diri seorang alumni. Maka, kita boleh mengatakan, sejarah suatu sekolah muncul salah satunya dalam diri alumni. Untuk melihat tata nilai yang dianut suatu sekolah, bisa dilihat dari profil alumni.

Selain itu, disadari atau tidak, kontribusi alumni atas peserta didik cukup besar dalam mempertahankan kelangsungan sekolah. Untuk sekolah-sekolah swasta, alumni seringkali menyekolahkan anak-anak mereka ke almamaternya. Hal ini bisa dipahami sehubungan dengan ikatan emosional dan pengalaman alumni yang cukup menentukan.

Semakin disadari bahwa sekolah memang tidak bisa bergerak sendiri dalam hal penyelenggaraan sekolah. Bagi sekolah-sekolah swasta yang mengandalkan kontribusi siswa sebagai masukan terbesar bagi pengelolaan sekolah, kondisi ekonomi yang tidak menentu menyebabkan tidak menentu pula prospek sekolah.

Dalam situasi yang tidak menentu ini, tentu peran pemangku pendidikan dengan para alumni sebagai salah satunya dapat menyelamatkan proses penyelenggaraan sekolah. Maka di beberapa sekolah program beasiswa yang dikelola oleh para alumni menjadi salah satu upaya meringankan beban penyelenggaraan pendidikan. Selain kontribusi pendanaan di beberapa sekolah alumni berperan penting sebagai sumber daya manusia baik sebagai tenaga pengajar maupun nara sumber. Kelompok-kelompok ekstra kulikuler, contohnya, dapat menjadi bidang garapan para alumni sebagai bentuk dedikasi dan dukungan alumni atas almamaternya.

Bagi para alumni ikatan alumni yang dikelola sekolah memberikan berbagai macam kemudahan dan keuntungan. Keuntungan pertama, ikatan alumni menjadi jembatan silaturahim antaralumni. Data base alumni yang diperbaharui dapat membantu para alumni untuk kembali menyusuri silaturahim antaranggotanya.

Kedua, jembatan silaturahim yang terbina antaralumni melalui ikatan alumni menjembatani relasi di luar almamater dengan relasi usaha sebagai contohnya. Dengan ikatan alumni berbagai kerja sama usaha dan jasa dapat terjalin sehingga masing-masing dapat saling mendukung kegiatan usaha.

Ketiga, di tengah gencarnya isu tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility), keberadaan ikatan alumni dapat menjadi wadah bagi alumni yang memiliki kewajiban CSR. Para alumni yang sukses di berbagai bidang dan terpanggil untuk berbagi tanggung jawab dalam program pemberdayaan masyarakat dapat menjadi penopang penyelenggaraan pendidikan baik pendanaan maupun pembelajaran.

Dari segi pendanaan tentu para alumni ini dapat mendukung siswa-siswa yang kurang beruntung secara finansial atau memperlengkapi sarana pendidikan almamaternya. Di bidang pembelajaran, para alumni ini dapat memfasilitasi para siswa dengan penyediaan tempat-tempat pembelajaran kontekstual seperti magang sehingga mereka mendapat pengetahuan dan keterampilan praktis yang tak didapat di sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar